Minggu, 14 Agustus 2011

Curug Ciomas Cariu, Wisata Alam Penuh Tantangan



 
“Salah satu gunung bahkan jika melintas di atasnya akan mengeluarkan bunyi. Setiap kita melangkah akan terdengar suara dung…dung…dung..”
 
Wisata sambil petualangan? Curug Ciomas Cariu direkomendasikan sebagai salah satu alternatif. Lokasi wisata yang berada sekitar 7km dari pusat Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor ini memiliki view yang cukup menawan, sekaligus menantang. Jadi tepat sebagai sarana wisata sambil berpetualang.
Curug Ciomas Cariu sebenarnya hanyalah sebuah bendungan irigasi yang mengatur pembagian air yang mengalir di Kali Ciomas di Desa Cikutamahi, Cariu. Bendungan tersebut digunakan untuk mensuplay kebutuhan pengairan sekitar 410ha areal persawahan. Yakni di Tonjong I dan II serta Cikubang.
Tapi, karena airnya cukup bersih serta arealnya yang relatif luas dan dikelilingi oleh pegunungan yang terjal, menghantarkan Curug Ciomas yang dibangun sekitar tahun 1965 ini menjadi salah satu objek wisata yang banyak digandrungi wisatawan. Khususnya wisatawan lokal yang berusia muda.
“Pengunjung hampir setiap hari libur membludak. Umumnya kalangan muda-mudi,” kata Kasi Pembangunan Kecamatan Cariu Bakri Hasan yang didampingi Sekretaris Desa Cikutamahi Karnaen saat ditemui di lokasi wisata tersebut, kemarin.
View yang cukup menawan, dengan hamparan areal persawahan sepanjang jalan menuju lokasi wisata itu serta jejeran pegunungan yang bentuknya unik-unik, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Di samping tentunya Curug Ciomas yang bisa dijadikan sebagai tempat mandi.
“Di hari-hari libur panjang atau bahkan pada malam minggu, tidak jarang pula pengunjung memilih camping di pegunungan sekitar Curug,” tambah Karnaen.
Selain view yang menawan, Curug Ciomas berikut jejeran pegunungannya sangat tepat bagi wisatawan yang gandrung berpetualang. Setidaknya terdapat tiga gunung yang menunggu dijajal oleh petualang di sekitar curug. Ketiga gunung tersebut masing-masing Gunungputri, Gunung Lonjong dan Gunung Sereal.
Di samping keterjalannya yang menantang para petualang, deretan pegunungan tersebut juga sebagaimana diungkapkan Karnaen memiliki misteri. Salah satu gunung bahkan jika melintas di atasnya akan mengeluarkan bunyi. “Setiap kita melangkah akan terdengar suara dung…dung…dung..,” terangnya.
Misteri lainnya bahwa di atas pegunungan tersebut juga ada sebuah sumur yang dikelilingi bebatuan. Lokasi sumur itu sendiri terbilang ramai mendapatkan kunjungan. Setiap pengunjung malah dicatat identitasnya oleh seorang warga yang bertindak sebagai kuncen.
“Jadi sebenarnya lokasi ini sangat layak dikembangkan sebagai objek wisata andalan Kabupaten Bogor, terutama menyongsong Visit Bogor 2011 yang baru saja dicanangkan oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin,” papar Bakri Hasan.
Saat ini, kawasan yang merupakan milik Departemen Kehutanan itu masih dikuasai oleh Perhutani. Pengelolaannya pun terbilang sangat sederhana. “Kita sudah melakukan lobi-lobi ke pihak terkait agar bisa dikelola secara maksimal. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi bisa terwujud,” imbuh Bakri. O

2 komentar: