Rabu, 10 Agustus 2011

Taman Wisata Mekarsari Inovasi Tiada Henti Agar Pengunjung Tidak Bosan


  
Taman Wisata Mekarsari Cileungsi kini layak disebut sebagai ikon wisata di kawasan Kabupaten Bogor bagian Timur. Betapa tidak, meski wilayah ini memiliki objek wisata yang menarik, terutama wisata air dan alamnya, toh Mekarsari jauh lebih menonjol. Objek wisata yang awalnya bernama Taman Buah Mekarsari ini mampu menyedot pengunjung sebanyak 150ribu orang per bulan. Angka yang sangat timpang dengan pengunjung objek-objek wisata lainnya.
“Jumlah itu bisa membengkak lagi jika ada event-event yang digelar di dalam Tamnan Wisata Mekarsari,” terang Ghina, PR Taman Wisata Mekarsari, kemarin.
Dengan tiket tanda masuk sebesar Rp18ribu per orang, termasuk anak di atas 2 tahun, pengunjung sudah bisa menikmati beragam koleksi tumbuhan. Untuk mempermudah pengunjung menikmati semua koleksi tanaman, pengelola objek  wisata ini juga menyediakan kereta keliling dan menara anjungan.
Sewaktu dalam perjalanan untuk melihat lihat koleksi koleksi tumbuhan, pengunjung tidak akan bertanya-tanya tentang keunggulan dari tumbuhan yang dilihat, karena ada keterangan dari pemandu wisata yang akan memberikan keterangan tentang keunikan buah dari tumbuhan tersebut.
Setelah turun dari kereta keliling, pengunjung bisa melihat kawasan outbound. Jika pengunjung suka memacu adrenalin, kawasan ini patut dicoba. Selain kawasan outbound ini, terdapat juga danau, sehingga pengunjung bisa menikmati berlayar dengan perahu dayung ataupun perahu boat. Bagi yang ingin menikmati suasana lain, dapat menyewa perahu bebek.
Terdapat pula jembatan gantung yang terdapat di atas danau tersebut. Pengunjung dapat berfoto di atas jembatan ini dengan latar belakang yang jarang ditemui di temnpat lain. Sewaktu tiba saat makan siang terdapat pula kedai kedai makanan yang dapat dipesan, sehingga pengunjung  bisa menikmati makanan di bawah pohon dengan alas tikar dan berlesehan.
Di kawasan wisata yang dibangun atas prakarsa Alm. Ibu Tien Soeharto ini, juga terdapat "Garden Paradiso". Tempat ini menjual koleksi bonsai dan dijual dengan harga yang terjangkau.
“Semua itu bisa dinikmati para pengunjung hanya dengan tiket tanda masuk sebesar Rp18 ribu. Tapi tentu belum termasuk biaya paket-paket wisata yang ada di dalam Mekarsari,” terang Ghina.
Ghina sendiri menyatakan, meski pengunjung lumayan banyak, pihaknya terus mengadakan inovasi-inovasi. Hal ini dimaksudkan agar objek wisata ini selalu layak menjadi objek wisata yang mengasyikkan, meski bagi mereka yang sudah beberapa kali berkunjung.
Salah satunya, bulan Mei kemarin kami memperkenalkan berbagai inovasi dari buah Melon, jika biasanya melon hanya berbentuk bulat, kini pengunjung dapat melihat berbagai bentuk buah melon, mulai dari kotak, segitiga, segilima, boneka, bintang, botol, dan lainnya.
“Hal ini kami lakukan agar pengunjung yang datang tidak bosan, dan pulang dengan ilmu baru. Selain itu, kami selalu menghadirkan berbagai bintang tamu (musik) yang selalu berbeda setiap bulannya,” jelasnya.
Selain itu meluncurkan wahana baru, yakni Kampung Jambu Biji. Kampung Jambu Biji ini adalah bagian dari acara Festival Jambu Biji yang akan kami selenggarakan dari tgl 26 Juni - 11 Juli 2010. “Festival ini kami adakan dalam rangka liburan sekolah anak dan memiliki misi mengkampanyekan Cinta Buah Indonesia kepada masyarakat Indonesia terutama anak-anak sebagai generasi penerus sehingga buah Indonesia tetap eksis,” pungkasnya. O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar