Minggu, 14 Agustus 2011

Hibahkan Lahan Untuk Jalan, Pengusaha Raih Penghargan Dari RY


 
”Saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Bogor atas pemberian penghargaan ini. Hal ini sebagai bentuk apresiasi beliau atas apa yang sudah saya lakukan, yakni menghibahkan lahan untuk kepentingan pembangunan jalan tembus Poros Tengah Timur ruas Sukamakmur”

TANJUNGSARI: Upaya yang dilakukan H Budi Santoso, pemilik RM Malibo Tanjungsari untuk memajukan wilayah itu dengan kerelaannya menghibahkan tanah miliknya untuk pembangunan Jalan Poros Tengah Timur ruas Kecamatan Sukamakmur-Tanjungsari, mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Pengusaha yang memiliki lahan yang cukup luas tersebut meraih penghargaan dari Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY)
“Piagam penghargaan itu diserahkan belum lama ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Bogor atas pemberian penghargaan ini. Hal ini sebagai bentuk apresiasi beliau atas apa yang sudah saya lakukan, yakni menghibahkan lahan untuk kepentingan pembangunan jalan tembus Poros Tengah Timur ruas Sukamakmur,” kata H Budi Santoso yang ditemui di restoran miliknya, akhir pekan kemarin.
Untuk kepentingan pembangunan jalan tersebut, H Budi Santoso menghibahkan lahannya sepanjang 1,3km dengan lebar 30 meter. Selain Budi, beberapa warga lainnya, sejauh ini juga telah menghibahkan lahannya untuk hal yang sama. Di antaranya, Ir Midian sepanjang 700m dan PT BJA sepanjang 1,5km. Total panjang yang dibutuhkan untuk penyambungan Poros Tengah Timur itu adalah 15km.
Kerelaan Budi untuk menghibahkan lahannya sebanyak itu untuk kepentingan umum, menurutnya tak lain sebagai bentuk kepeduliannya untuk memajukan wilayah Tanjungsari dan sekitarnya yang selama ini masih belum tergarap secara maksimal.
Selama ini, minimnya sarana infrastruktur di wilayah Kecamatan Tanjungsari dinilai sebagai salah satu pemicu belum optimalnya penggarapan objek wisata yang ada di kawasan itu.“Saat ini pihak swasta sudah banyak yang berinvestasi dalam bidang wisata di kawasan Bogor Timur, baik itu wisata kuliner maupun wisata yang mengandalkan pemandangan alam. Namun, tanpa adanya dukungan yang kongkret dari pemerintah, potensi yang seharusnya dapat berkembang ini akan terabaikan,” jelas Budi.
Dari segi keindahan alam, kawasan Bogor Timur khususnya wilayah Cariu, Sukamakmur dan Tanjungsari tidak kalah dengan kawasan Puncak. “Udara di sini sangat sejuk, pemadangan juga sangat indah karena banyak bukit dan pegunungan,” jelasnya.
Namun, keindahan alam tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Masih kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap potensi alam itu, terlihat dari sulitnya akses jalan menuju lokasi wisata. Seperti di Curug Ciherang yang ada di Kecamatan Sukamakmur. Menurutnya, air terjun Ciherang sangat indah, namun dikarenakan tidak adanya promosi dan akses jalan yang kurang mendukung, potensi tersebut menjadi terabaikan. “Pihak swasta yang telah berinvestasi tetapi tidak di dukung oleh pemerintah pasti tidak akan bertahan lama. Karena yang namanya bisnis tentunya harus mendapatkan keuntungan, jika tidak ada keuntungan pasti gulung tikar,” paparnya.
Karena itu, lanjut Budi, pihak swasta sangat mengharapkan adanya kepedulian dan perhatian dari pemerintah daerah. Paling tidak, akses jalan menuju lokasi wisata merupakan akses yang mudah dijangkau dan tidak banyak jalan yang rusak.
”Karena kita menyadari betul pentingnya sarana infrastruktur itu dalam pembangunan suatu daerah, maka saya cukup antusias menyambut dan mendukung penyambungan jalan tembus Poros Tengah Timur. Saya optimis, dengan terealisasinya pembangunan jalan ini, maka percepatan pembangunan di wilayah tanjungsari dan sekitarnya akan tercapai,” imbuhnya. O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar